Lampung Utara,- (BN.Net) Waktu tidur dan kepuasan seseorang setelah tidur memengaruhi kualitas hidup dan kesehatan seseorang secara keseluruhan. Pada umumnya, orang membutuhkan 8 jam tidur dalam sehari untuk menjaga kondisi tubuh tetap fit. Waktu tidur yang terlalu lama atau malah terlalu sedikit dapat menimbulkan gangguan, baik fisik maupun mental. Namun, waktu tidur yang cukup juga tidak menjamin kondisi tubuh yang fit jika kualitas tidurnya tidak baik.
Gangguan yang menyebabkan penderitanya sulit tidur atau tidak cukup tidur, meski terdapat cukup waktu untuk melakukannya merupakan definisi dari insomnia. Hal ini dialami oleh Epilia Santi (35) yang mengaku telah menderita insomnia sejak setahun yang lalu.
“Sudah lama saya sulit sekali tidur nyenyak sehingga besok harinya saya pasti selalu kelelahan dan mengantuk. Tidak bisa tidur memang tampak sepele tapi hal ini benar-benar mengganggu kualitas hidup saya,” ujar Epilia, Selasa (23/08).
Warga Desa Tanjung Raja ini mengatakan bahwa gejala awal yang dialaminya adalah saat malam hari ia merasa tidak mengantuk, terkadang cemas karena hal yang tidak jelas, stress bahkan dirinya juga tidak bisa tidur siang walaupun merasa sangat lelah.
“Hal ini juga menyebabkan saya tidak produktif saat bekerja. Untuk itu saya memutuskan untuk berobat ke puskesmas dan dirujuk ke dokter spesialis syaraf di rumah sakit. Saat ini keadaan saya sudah membaik karena rutin mengkonsumsi obat yang diresepkan namun saya masih harus kontrol 2 bulan sekali. Untung saja seluruh pengobatan saya ini tidak dikenakan biaya karena saya sudah menjadi Peserta JKN,” tambahnya.
Selain konsumsi obat secara rutin, Epilia juga diwajibkan untuk menerapkan pola hidup sehat, mengurangi konsumsi kafein, meluangkan waktu untuk relaksasi dan berusaha terus berpikiran positif untuk membantu mengatasi insomsia yang dideritanya.
“Saya akan mengikuti anjuran dokter agar jam tidur saya bisa membaik. Saya juga akan kontrol secara rutin, apalagi karena KIS saya bisa memperoleh layanan kesehatan yang saya butuhkan secara gratis. Makanya saya selalu menyarankan orang-orang di sekitar saya supaya segera mendaftarkan diri menjadi Peserta JKN agar jika jatuh sakit bisa langsung ke dokter tanpa mengkhawatirkan biaya. Program ini sangat bermanfaat, saya sudah buktikan sendiri,” tutup Epilia.(Opi)