Bandarlampung,- (BN.Net) Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Provinsi Lampung adakan bincang-bincang bersama media (BBM) Update perekonomian Lampung Triwulan II tahun 2024, Di Kantor Bank Indonesia Jl. Sultan Hasanudin Kecamatan Teluk Betung Utara, Kota Bandar Lampung, Kamis (08/08/2024)
Dalam sambutannya Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Provinsi Lampung Junanto Herdiawan mengatakan bahwa update mengenai kondisi ekonomi lampung selama tiga bulan, sebab perkembangan ekonomi ini sangat penting dan harus disampaikan kepada publik.
“Yang paling penting bagaimana kondisi ekonomi lampung tentang inflasi kita sampai dengan triwulan II,” Ucap Junanto.
Lanjut, pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung tahun 2024, saat ini naik ke 4,8%, sebelumnya 3,3% menjadi 4,8%. “Kita lihat sektor-sektornya apa-apa saja yang mendorong pertumbuhan itu ya transportasi itu menarik semua, jadi ini salah satu yang kita akan paparkan Pada hari ini bagaimana supaya bisa kita dorong lagi bertumbuhan ekonomi di lampung,” tambahnya.
Pihaknya berharap kepada media untuk mendukung perkembangan ekonomi di lampung penting kita masing-masing saling bersinergi. “Kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman media semua yang sudah banyak support, kita saling mendukung dalam mendisminasikan semua kebijakan atau kebijakan itu untuk disampaikan ke masyarakat,” harapnya.
Dalam diskusi Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Lampung, Rinvayanti menyampaikan bahwa Inflasi artinya kenaikan harga barang atau jasa secara terus-menerus dalam periode tertentu dan inflasi perlu dikendalikan karena dampaknya itu sangat signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat.
“Alhamdulillah kita sudah mampu mengendalikannya di kisaran 2 sampai 5,5% kita lihat di 2022 Lampung dengan inflasi sebesar 5,51 itu sama dengan nasional tapi masih dan dia masih berada di bawah rata-rata Sumatera akhirnya inilah yang mendorong Lampung mendapat nominasi kedua TPID di word tahun 2023 kemarin,” ucap Rinvayanti.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa keterjangkauan harga pemerintah Provinsi Lampung berupaya;
1. Melakukan pemantauan harga bahan pangan dan bahan pertng lainnya pada 15 Kabupate/Kota.
2. Melaksanakan operasi pasar-pasar murah bersubsidi digelar pangan murah pada 15 Kabupaten/Kota
3. Bantuan sosial sembako dan PKH (Program Keluarga Harapan)
4. TPID bersama Satgas Pangan meakukan monitoring harga dan ketersediaan pada distributor dan pasar.
5, Launching Toko Pengendalan Inflasi dan Motil dan Transporas Operasi Pasar (TOP)
“Kabupaten kota terus berkomitmen untuk melakukan upaya-upaya pengendalian inflasi untuk bisa tidak terjadi kenaikan harga secara signifikan yang terlalu tinggi sehingga tidak terkendali. Tapi tentu saja ini tidak bisa kami lakukan sendiri membutuhkan dukungan banyak pihak dan terutama yang hadir disini para media kami memerlukan dukungan dari para media untuk bersama-sama kita mengendalikan inflasi di Provinsi Lampung. (Syah)