Lampung Timur,- BeritaNatural.Net- Warga pinggiran sungai sekampung sangat kecewa dengan pemerintah yang tidak mendengarkan keluhan mereka, Sungai Way sekampung yang melintas dari kecamatan Sekampung Udik, Marga Sekampung dan Jabung tercemar limbah hingga menimbulkan bau dan racun yang mengakibatkan ikan ikan mati.
Hal itu dikatakan oleh Ahmad Husen (60) salahsatu nelayan tradisional dari Desa Asahan Kecamatan Jabung Lampung Timur saat dikunjungi oleh sejumlah aktivis peduli sungai Way Sekampung, di Jabung, Selasa 10 /11/2020.
” Kami sangat kecewa dengan pemerintah karena sudah berkali kali datang kesini, namun limbah tetap saja masuk ke sungai. Sepertinya tidak ada tindakan apapun dari pemerintah kepada perusahaan yang membuang limbah ke sungai” ujarnya.
Warga lainya, Mashur mengatakan bahwa pihak pemerintah dari dinas Lingkungan hidup (LH) sudah datang berkali kali untuk mengambil sample air sungai yang tercemar, Namun yang mengherankan limbah masih tetap saja masuk ke sungai dan setiap harinya tambah lebih parah.
“Saat ini sudah tidak ada lagi nelayan yang mencari ikan, karena memang sudah langka ikan yang ada di sungai ini. Kami juga sudah tidak berani menggunakan air sungai untuk masak dan minum, dulu di musim kemarau saat sumur di Desa kering semua warga menggunakan air sungai untuk masak dan minum, Sekang jangankan untuk minum, mandi saja di sungai kami sudah tidak berani lagi, karena kalau mandi di sungai badan kami gatal gatal” ujarnya.
Mashur bersama warga lainnya berharap pemerintah segera turun tangan dan betul betul mendengar aspirasi warga yang terdampak akibat pencemaran sungai Way Sekampung,
” Kami minta pemerintah segera hentikan pabrik yang membuang limbah ke sungai, jangan menunggu masyarakat marah” pungkasnya.
Dukungan Mahasiswa
Sejumlah mahasiswa yang tergabung di Forum aktivis Mahasiswa (FAM) Lampung Timur, menyatakan keprihatinannya atas kondisi sungai Way sekampung.
Koordinator FAM Lampung Timur Diki Wahyudi mengatakan FAM Lamtim peduli terhadap sungai Way Sekampung.
“Kami ke sungai Way Sekampung tujuannya ingin mengecek sungai way Sekampung apakah benar tercemar atau tidak, dari penelusuran kami, memang kami menemukan ada ikan yang mati di sungai Way Sekampung,” ujar Diki.
Diki melanjutkan, dari pngakuan nelayan Desa Asahan bahwa sungai Way Sekampung kerap tercemar limbah setiap tahun. Limbah yang mencemari sungai Way Sekampung mereka duga berasal dari limbah perusahaan.
“Mereka minta sungai Way Sekampung diselematkan dengan meminta semua pihak tidak membuang limbah ke sungai Way Sekampung karena dampaknya merugikan secara ekonomi, pendapatan mereka turun sampai 70 persen,” katanya.
Sehubungan itu, FAM Lamtim juga mendesak semua pihak menghentikan pencemaran ke Sungai Way Sekampung.
“Jangan cemari sungai Way Sekampung karena sungai Way Sekampung adalah sumber mata pencarian warga, mereka tidak bisa cari ikan karena ikannya mati,” ujarnya.
FAM Lamtim juga meminta semua pihak menjaga sungai Way Sekampung dan mengembalikan fungsi aslinya. (Rls)