Lampung,- (BN.Net) APBN Regional Lampung s.d. 30 September 2023 tumbuh akseleratif. Kinerja belanja tetap tumbuh. Belanja Negara tumbuh positif, utamanya dalam peran menjaga pemulihan ekonomi dan melindungi masyarakat daerah Lampung.
1. Kinerja Perekonomian Tetap Tumbuh Positif
Pertumbuhan ekonomi di triwulan II 2023 didukung oleh peningkatan produksi komoditas tanaman pangan dan perkebunan yang disebabkan musim giling tebu, serta peningkatan aktivitas transportasi dan pergudangan.
2. Kinerja Perekonomian Inflasi Terjaga Pada Level Sasaran 3±1 Persen
Kondisi anomali cuaca dan El Nino yang terjadi mulai akhir triwulan II 2023 dan berlanjut sampai dengan September 2023 berpengaruh terhadap produksi sektor pertanian dan menyebabkan beberapa harga komoditas naik, terutama beras.
3. Neraca Perdagangan Mencatatkan Surplus Termoderasi
Penyaluran Kur Didominasi Sektor Pertanian, Perburuan, Dan Kehutanan. Selain Itu, Penyaluran Kredit Umi Terus Meningkat.
4. Kinerja Perekonomian Kinerja APBN Regional Lampung Tetap Solid Menjaga Pemulihan Ekonomi
Sampai dengan 30 September 2023, pendapatan dan belanja negara telah terealisasi diatas 70 persen dari pagu.
5. Kinerja Perekonomian Mayoritas Penerimaan Per Jenis Pajak Tumbuh Positif
Realisasi penerimaan pajak s.d. 30 September 2023 tumbuh 12,94 persen yoy. Share penerimaan pajak dari industri pengolahan masih mendominasi. Penerimaan Pajak s.d. September 2023 telah terealisasi sebesar 74,12% dari target 7.724 M. Secara agregat, seluruh sektor utama tumbuh positif.
6. Kinerja Perekonomian Penerimaan Kepabeanan Dan Cukai On-Track Dan PNBP Melebihi
Target Bea Masuk, Cukai, dan PNBP tumbuh secara yoy. Sedangkan, Bea Keluar terkontraksi dipengaruhi oleh harga CPO global yang termoderasi.
7. Belanja Pemerintah Pusat Terakselerasi
Per September 2023, Belanja Pemerintah Pusat terealisasi Rp6.243,03 Miliar (60,04% dari Pagu) atau tumbuh 15,92% yoy
8. Transfer Ke Daerah Terakselerasi
Per September 2023, Belanja Pemerintah Pusat terealisasi Rp6.243,03 Miliar (60,04% dari Pagu) atau tumbuh 15,92% yoy
9. Kinerja APBD Regional Lampung Tumbuh Positif
Pendapatan Daerah tumbuh positif sebesar 8,75% yoy, pertumbuhan tertinggi berasal dari PAD yaitu sebesar 20,20% yoy. Belanja Daerah terakselerasi tumbuh sebesar 14,91% yoy,pertumbuhan tertinggi berasal dari Belanja Transfer Antar Daerah yaitu sebesar 28,20% yoy.
10. Kinerja Perekonomian Upaya Penurunan Ketimpangan Fiskal Terus Didorong
Dalam rangka meminimalkan ketimpangan vertikal dan horizontal, daerah dapat melakukan perluasan skema pembiayaan daerah secara terkendali dan hati-hati, sinergi pendanaan APBD dan Non APBD, serta pembentukan dana abadi daerah untuk kemanfaatan lintas generasi.Opsi Strategi Pemerintah Daerah Dalam Menurunkan Ketimpangan Fiskal Berdasarkan UU HKPD.
• Perluasan skema pembiayaan daerah secara terkendali dan hati-hati.
Perluasan skema pembiayaan daerah secara terkendali dan hati-hati (instrumen pembiayaan yang meliputi, Pinjaman, Obligasi, dan Sukuk Daerah sesuai dengan praktikpembiayaan utang pada pemerintah pusat). Opsi pembiayaan tersebut dapat digunakanuntuk pengelolaan kas,pembiayaan infrastruktur, pengelolaan portofolio utang daerah, penerusan pinjaman dan/atau penyertaan modal BUMD.
• Sinergi pendanaan antara APBD dan Non APBD
Sinergi pendanaan antara APBD dan Non APBD untuk akselerasi penyediaan infrastruktur dan program prioritas lainnya, melalui kombinasi antara pendanaan APBD dan Non APBDSumber pendanaan non APBD dapat berasal dari BUMN/BUMD, KPBU, dan Kerjasama Daerah.Peningkatan kemampuan pendanaan daerah diperlukan guna akselerasi penyediaan infrastruktur dan program prioritas.
• Pembentukan Dana Abadi Daerah untuk kemanfaatan lintas generasi
Pembentukan Dana Abadi Daerah (DAD) untuk kemanfaatan lintas generasi, yang bersumber dari APBD yang bersifat abadi dan dana hasil pengelolaannya dapat digunakan untuk belanja daerah dengan tidak mengurangi dana pokok. Pembentukan Dana Abadi Daerah dapat dilakukan oleh Pemerintah Daerah dengan kapasitas fiskal tinggi. Berdasarkan PMK 84 Tahun 2023 tentang Peta Kapasitas Fiskal Daerah, Pemerintah Daerah di regional Lampung memiliki kapasitas fiskal moderat.Kinerja perekonomian Regional Lampung masih dibayangi risiko ketidakpastian global. Inflasi tetap terjaga pada level sasaran, dengan andil inflasi terbesar pada Makanan, Minuman, dan Tembakau; Beras; dan Pendidikan. Neraca Perdagangan masih menunjukkan surplus, meskipun nilai ekspor dan impor terkontraksi.
APBN Regional Lampung s.d. 30 September 2023 tumbuh akseleratif. Kinerja belanja tetap tumbuh.Meskipun pendapatan melandai, Pajak Dalam Negeri dan PNBP tetap tumbuh positif. Belanja Negara tumbuh positif, utamanya dalam peran menjaga pemulihan ekonomi dan melindungi masyarakat daerah Lampung.
Penyaluran Transfer Ke Daerah mengalami pertumbuhan. Momentum tersebut harus terus disinergikan dengan peran APBD lebih optimal dalam Memeratakan pembangunan, pertumbuhan ekonomi, dan menurunkan ketimpangan fiskal di regional Lampung. (*)