Dia menegaskan peresmian PAUD KARTA ini merupakan salah satu upaya Karang Taruna Provinsi Lampung untuk meningkatkan sektor pendidikan. Dia juga meminta PAUD KARTA secara spesifik mengajarkan budaya lokal berbasis sosial.
“Agar anak-anak nanti dapat tumbuh dalam lingkungan yang mengedepankan budaya dan sosial kemasyarakatan dengan harapan PAUD Karta juga akan melahirkan kader-kader karang taruna penerus semua,” ucapnya.
Selanjutnya dia juga mengajak seluruh pengurus Karang Taruna Kabupaten/Kota untuk terus bergerak mendirikan PAUD KARTA di bawah naungan Karang Taruna kabupaten kota masing-masing dengan dukungan Karang Taruna Provinsi Lampung.
Dia berharap Karang Taruna Kabupaten Pesawaran dapat kembali membentuk PAUD KARTA selain yang diresmikan saat ini.
Sementara itu, Ketua Pelaksana sekaligus Ketua Yayasan Karang Taruna, Lilis Pujiati mengatakan Karang Taruna Provinsi Lampung menugaskannya sebagai Koordinator Biro Pemberdayaan Perempuan dan Anak untuk membentuk PAUD KARTA. Dia juga mengatakan ide orisinil pembentukan PAUD Karta ini murni dari Ketua Karang Taruna Provinsi Lampung Dendi Ramadhona.
Lilis menjelaskan Karta adalah singkatan Karang Taruna, dalam Bahasa Sansekerta, secara harfiah adalah pekerjaan yang telah dicapai, atau dalam Bahasa jawa kuno berarti makmur, maju sedang berkembang, ulung atau sempurna.
PAUD Karta ini, ujarnya, tidak bisa berjalan sendiri mulai dari pendirian yayasan, izin operasional, pengadaan sarana dan prasarana, tenaga pendidik sampai acara peresmian sehingga membutuhkan dukungan dari seluruh pengurus Karang Taruna maupun stakeholder lain untuk pengembangan PAUD KARTA ke depan.
Saat ini, PAUD Karta memiliki 43 siswa pada Kelompok Bermain untuk anak usia 2 – 4 tahun dan Pendidikan anak usia dini untuk anak usia 4 – 6 tahun dan telah membuka pendaftaran siswa baru Tahun Ajaran 2024/2025. (*/red)