Bandarlampung,- (BN.Net) Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Lampung bersama media adakan triwulan II 2024, terkait Strategi Penguatan Permintaan Domestik di Tengah Ketidakpastian Global di Bukit Randu Resto, Jl. Kamboja No.1, RW.2, Kb. Jeruk, Engal, Kota Bandar Lampung, Rabu (08/04/2024)
Fiskara Indawan, Ekonom Senior Bank Indonesia Provinsi Lampung menjelaskan bahwa kinerja Investasi Provinsi Lampung pada TW I 2024 mengalami penurunan 16,50% (yoy). Hal ini disebabkan penurunan PMA pada triwulan ini yang mencapai 39,56%
(yoy) diikuti dengan penurunan PMDN sebesar 3,23% (yoy).
Adapun realisasi investasi pada triwulan ini didorong oleh sektor Industri Makanan (27,31%), Listrik, Gas, dan Air (25,08%), dan Pertambangan (10,60%).
Realisasi Investasi Lampung TW I ‘24 PMDN TW I ‘24, PMA TW I ‘24
Lebih lanjut, PMA pada triwulan ini sebagian besar didukung oleh Singapura dengan andil 62,8%, lalu diikuti dengan Malaysia (10,0%), dan Jepang (4,5%).
“Potensi terhadap investasi yang terbuka luas sejalan dengan masih tingginya minat para investor ke Provinsi Lampung, tercermin dari berbagai kegiatan kunjungan yang
dilakukan untuk mengidentifikasi dan memastikan proyek clean dan clear. Bank Indonesia bersama dengan Pemerintah dan berbagai lembaga lainnya ikut serta aktif
dalam business matching dan kegiatan promosi investasi bersama investor guna memberikan pemahaman yang utuh mengenai potensi proyek investasi,” jelas Fiskara Indawan.
Potensi terhadap investasi yang terbuka luas, tercermin dari masih tingginya minat para investor ke provinsi lampung KPWBI Provinsi Lampung, bersama dengan OPD yang tergabung dalam FOILA terus memperkuat kolaborasi untuk mendorong investasi Di Lampung melalui kegiatan promosi peluang investasi.
“Pertumbuhan Investasi menunjukkan adanya peningkatan jumlah Permintaan Domestik berdasarkan PDRB ADHK Triwulanan tahun 2017-2023. Dalam hal ini menunjukkan tingkat investasi memiliki dampak positif pada permintaan domestik,” tambahnya.
MTB Provinsi Lampung pada tahun 2017-2023 menunjukkan memiliki pola nominal yang meningkat di setiap triwulan ke-IV. Hal ini berbanding terbalik dengan PKRT
Provinsi Lampung yang tidak memiliki pola khusus dalam pelaksanaannya. Akan tetapi apabila dilihat dari garis trend masing-masing elemen menunjukkan adanya keterkaitan dimana peningkatan PMTB (dalam hal ini menjelaskan peningkatan
investasi) sejalan dengan peningkatan PKRT (dalam hal ini menjelaskan peningkatan
permintaan domestik).
“Pembentukan Website FOILA
merupakan salah satu sinergi
antar anggota FOILA untuk
dapat melakukan Kerjasama
dalam mempromosikan
proyek masing-masing daerah Kab/Kota. Dalam hal ini, Website FOILA memberikan informasi terkait Makroekonomi Provinsi
Lampung, Daftar Proyek Investasi, Prosedur Investasi, sampai pada Event Promosi Investasi yang akan diselenggarakan.l,” paparnya.
Presentation Book memiliki tujuan
untuk memberikan informasi
kepada para stakeholders agar
mengetahui kondisi ekonomi
Provinsi Lampung. Di dalam
presentation book ini akan
disajikan beberapa data yang
dijadikan dalam beberapa bab
antara lain:
1. Makroekonomi Indonesia.
2. Makroekonomi Lampung.
3. Proyek Investasi Lampung.
4. Potensi Investasi di Lampung.
5. UMKM Provinsi Lampung.
(Syah)